Jumat, 30 April 2010

Anak-anak dan Handphone


Dengan semakin murahnya harga handphone dan biaya pulsanya, makin besarlah kemungkinan bagi orang tua untuk membelikan handphone bagi anaknya. Di sekolah tempat saya bekerja dan dari percakapan dengan teman-teman sesama orang tua, tampaknya sudah menjadi hal yang umum bagi orang tua untuk memberikan (atau meminjamkan) handphone kepada anaknya bahkan mulai usia Sekolah Dasar. Alasan utamanya adalah agar anak mudah dihubungi atau menghubungi orang tua jika diperlukan. Dengan bertambah macetnya kondisi lalu lintas dan semakin padatnya jadwal kegiatan anak dan orang tua di zaman sekarang, alasan ini terdengar wajar saja.

Namun, sebelum memberikan handphone bagi putra/putri Anda, cobalah pertimbangkan hal-hal berikut ini:

Pertama, bagaimana peraturan/kebijaksanaan sekolah mengenai penggunaan handphone di lingkungan sekolah? Bila handphone dilarang untuk digunakan selama jam pelajaran, apakah anak kita sanggup mengendalikan dirinya untuk mengikuti aturan ini? Jangan sampai anak (dan orangtuanya) bermasalah dengan pihak sekolah karena anak lupa membuat handphone-nya "silent" selama jam pelajaran.

Kedua, apakah anak sudah cukup ‘dewasa' untuk bertanggung jawab terhadap handphone-nya? Saya sering melihat, anak-anak menggeletakkan handphone-nya di halaman sekolah sementara mereka sedang asyik bermain. Biar bagaimanapun, sekolah adalah tempat umum. Tidak adil rasanya untuk menyalahkan pihak sekolah bila anak kita kehilangan handphone karena mungkin saja anak kita juga tidak hati-hati menjaga handphone-nya.

Ketiga, handphone dengan segala fasilitas SMS, MMS dan kamera bisa digunakan untuk hal-hal yang berbau pornografi. Anak-anak tingkat Sekolah Dasar mungkin baru sebatas bertukar SMS berisi teka-teki atau cerita humor. Anak-anak SMP dan SMA bisa saja saling berkirim gambar porno. Bahkan jika anak yang bersangkutan tidak memintanya, ia pun bisa dikirimi gambar-gambar porno dari sumber yang tidak ia kenal.

Keempat, meskipun orang tua mampu membelikan handphone model tercanggih dan termahal, sebaiknya orangtua bijaksana dalam menentukan model handphone bagi anaknya. "Gengsi" dan popularitas anak di sekolah hendaknya dilihat dari prestasinya, bukan dari handphone-nya.

Saya pribadi ingin selama mungkin menunda memberikan handphone bagi kedua anak saya...saat ini duduk di kelas 1 dan 2 Sekolah Dasar meskipun saya sadar, karena pergaulan, tak lama lagi mereka akan mulai "merasa" membutuhkannya. Bagaimana dengan Anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar